Magetan, Warga Desa Duwet
Kecamatan Bendo sangat antusias sekali dalam hal kerukunan keagamaan, ini
terlihat pada saat acara peringatan Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW 1439 H yang
diadakan malam ini, Masyarakat Desa Duwet bergotong-royong dalam mempersiapkan
segala sesuatunya untuk kelacaran pelaksanaan acara tersebut. (Sabtu, 14/04/18)
Setelah melaksanakan sholat isya,
masyarakat Desa Duwet terlihat berduyun-duyun untuk mendatangi tempat
diselenggarakan acara ini, mulai dari anak-anak hingga orang tua ikut hadir
untuk menyaksikan peringatan Isra Miraj dengan Penceramah KH. Abdul Wahid
Pengasuh Ponpes Miftahul Nurul Huda Joso Kecamatan Panekan Magetan.
Sebelum acara dimulai Danramil
0804/13 Bendo beserta Babinsa menyempatkan diri untuk bersilahturohmi dan
ngobrol bareng bersama tokoh agama dan tokoh masyarakat yang hadir. diharapkan
dengan terjalinnya komunikasi yang baik maka akan terbentuk ikatan kerjasama
yang baik guna menunjang tugas-tugas sebagai aparat kewilayahan.
Kepala Desa dan Ketua
Penyelenggara mengucapkan banyak terima kasih kepada Danramil 0804/13 Bendo dan
Kapolsek Bendo yang sudah hadir pada acara peringatan Isra’ Mi’raj yang
diselenggarakan oleh warga Desa Duwet. Serta mengajak seluruh undangan yang
hadir untuk sama-sama menyimak apa yang akan disampaikan oleh penceramah nanti
sebagai evaluasi dan perbaikan diri kita masing-masing.
KH. Abdul Wahid menyampaikan
bahwa semua ibadah disampaikan kepada Nabi melalui malaikat Jibril. Namun untuk
Sholat tidak demikian, Ibadah Sholat disampaikan secara langsung oleh Allah
melalui peristiwa besar yang dialami seorang hamba yaitu Isra’ dan Mi’raj.
Shalat adalah ibadah paling utama
dalam Islam. Amal pertama yang akan ditanyakan Allah ketika seseorang masuk ke
dalam kuburnya adalah amal Sholat. Begitu penting shalat di antara amal ibadah
ini maka seorang muslim diwajibkan mengerjakannya lima kali sehari semalam, di
tambah lagi dengan shalat-shalat sunnah.
Jika pada ibadah lain
kewajibannya adanya istitha’ah (kemampuan) seperti haji dan zakat. Pada ibadah
puasa kalau seseorang tidak mampu melaksanakannya karena sakit atau uzur
lainnya dia boleh mengganti puasa di hari lain atau bahkan boleh menggantinya
dengan fidyah jika benar-benar tidak mampu melakukannya, Namun Ibadah Sholat
harus dilaksanakan sampai kita bertemu dengan Allah. (MDC0804/R13)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar