BENDO, Dalam rangka penanggulangan dan pencegahan Kejadian Luar
Biasa (KLB) Difteri di wilayah Kecamatan Bendo, maka Puskesmas Bendo didampingi
Anggota Koramil 0804/13 Bendo melaksanakan kegiatan Outbreak Response
Immunization (ORI) Difteri pada anak
yang akan dilaksanakan 3 kali (3 putaran). Untuk putaran pertama sudah
dilaksanakan pada bulan Pebruari dan maret kemarin, Sedangkan bulan ini
dilaksanakan tahap 2 sesuai jadwal hari ini ada di Kelurahan Bendo Kecamatan
Bendo. (Jumat, 27/07/18)
Kegiatan Outbreak Response Immunization (ORI) Difteri untuk
Kelurahan Bendo hari ini sasarannya pada Sekolah Paud, TK dan SD/MI yang ada di
Kelurahan Bendo. Adapun jumlah sasaran Paud Assalam sebanyak 37 anak, TK
Assalam sebanyak 50 anak, TK Wardana sebanyak 33 anak, SD Assalam sebanyak 43
anak, SDN Bendo 1 sebanyak 75 anak dan SDN Bendo 2 sebanyak 95 anak. Jadi total
sasaran untuk hari ini di wilayah Kelurahan Bendo sebanyak 333 anak.
Pelda Sutoyo sebagai Babinsa Kelurahan Bendo dan 3 orang
anggota Koramil 0804/13 Bendo ikut memantau sekaligus ikut membantu dalam
kegiatan ini agar pelaksanaan dapat berjalan tertib, lancar dan aman. Sekaligus
sebagai sarana para Babinsa masing-masing desa untuk mendekatkan diri kepada
masyarakat sehingga lebih dikenal masyarakat banyak. Dengan demikian harapannya
masyarakat tidak lagi takut atau malu untuk memberikan informasi atau
menyampaikan keluhan-keluhan masyarakat kepada Babinsa.
"Difteri merupakan penyakit pada selaput lendir pada
hidung serta tenggorokan yang disebabkan oleh bakteri. Penyakit ini dapat
menimbulkan lapisan tebal berwarna abu-abu pada tenggorokan sehingga dapat
membuat anak sulit makan dan bernapas. Bila infeksi tidak diobati, toksin yang
dihasilkan oleh bakteri bisa menyebabkan lumpuh dan gagal jantung jika
dibiarkan, itulah pentingnya diberikan Imunisasi sekarang ini" tutur Pelda
Sutoyo kepada ibu-ibu yang lagi mengantri mengantar putra-putrinya yang akan di
Imunisasi/ Vaksin.
Erni P, Amd. Keb. Selaku Penanggungjawab wilayah Kelurahan
Bendo menyarankan bagi para orangtua, apabila lupa atau masih kurang dalam
memberikan imunisasi DPT kepada putra putrinya, maka diharapkan untuk segera
mendatangi puskesmas untuk melengkapi. Beliau menambahkan pula jika dalam suatu
daerah sudah berstatus kawasan KLB (Kejadian Luar Biasa) salah satunya kasus
difteri ini sudah bisa disebut KLB maka semua anak yang berumur 1 sampai 19
tahun harus ditambah tiga kali imunisasi difteri lagi, dengan interval 0-1-6
bulan yaitu yang sudah dilaksanakan bulan februari dan maret kemarin putaran 1.
Sekarang ini sedang dilaksanakan putaran 2 dan rencana tahap 3 dilaksanakan
bulan November 2018.
Warga Masyarakat yang ikut mendampingi anak-anaknya di Paud
maupun TK merasa senang, pasalnya anak-anaknya yang semula menangis mendengar
mau di suntik, Dengan kehadiran bapak-bapak tentara ditengah-tengah pelaksanaan
imunisasi membuat anak-anak menjadi terdiam mungkin merasa takut kalau menangis
ada pak tentara disebelahnya. Dengan tidak menangis dan meronta-rota disaat
akan disuntik akan memudahkan petugas puskesmas untuk memberikan vaksin kepada
anak-anak sehingga pelaksanaan imunisasi dapat berjalan lancar. (R13)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar