MAGETAN, Babinsa Desa Dukuh Koramil 0804-13/ Bendo Sertu Abdul
Manis dan warga binaannya lestarikan budaya tradisional dengan menggelar doa
bersama dan tarian gambyong (tayuban) dalam rangka kegiatan Bersih Desa.
Kegiatan bersih desa atau orang jawa sering menyebutnya “Nyadran” yang
dilaksanakan hanya satu kali setiap tahunnya merupakan wujud budaya lokal yang
terus dilestarikan oleh masyarakat khususnya masyarakat jawa. Tidak terkecuali
masyarakat Desa Dukuh Kecamatan Bendo Kabupaten Magetan tetap melestarikan
budaya bersih Desa tesebut. Ini tampak terlihat guyubrukun mulai dari Perangkat
Desa dan masyarakatnya bersama-sama melaksanakan rangkaian kegiatan bersih desa
tersebut dengan membawa aneka makanan ke punden untuk mengikuti acara selamat dan
doa bersama serta dilanjutkan gambyongan (tayuban). (Selasa, 24/09)
Dalam kegiatan Bersih Desa atau
juga sering disebut Sedekah Bumi merupakan budaya lokal yang perlu terus
dilestarikan untuk kesadaran ekologis manusia agar paham dengan alam dan manusia
yang secara sadar peduli dengan keadaan alam. Yang menarik adalah masyarakat
kita dahulu begitu menghargai alam. Hal ini terbukti dengan adanya ritual
bersih desa dan sampai sekarang tetap di lestarikan, sebagai bentuk atau wujud
penghormatan manusia terhadap alam. Serta untuk mempersatukan seluruh
masyarakat dalam satu wadah yang di anggap sakral ini untuk bersatu memanjatkan
doa dan rasa syukur atas limpahan rahmat dan rezeki kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Kepala Desa mengajak seluruh
masyarakat pada bersih desa ini untuk selalu mengingat para leluhur yang telah
babat alas dan menjadi cikal bakal Desa Dukuh Ini. Dan pada kesempatan yang
baik ini, Beliau mengajak seluruh warga Desa untuk berdoa bersama, semoga arwah
para leluhur yang mendirikan Desa ini mendapat tempat terbaik di sisi Allah
SWT. Seluruh warga masyarakat Desa
selalu mendapat perlindungan dari Allah SWT. Serta seluruh warga mendapat
nikmat kesehatan dan diberi kelancaran rezeki yang melimpah, serta di jauhkan
dari Malapetaka dan Bala Bencana.
Rangkaian prosesi kegiatan bersih
desa setelah sambutan-sambutan,
dilanjutkan dengan doa bersama yang dipimpin oleh tokoh agama desa
setempat. Setelah doa kemudian acara dilanjutkan dengan makan bersama dari
makanan yang sudah dibawa warga untuk saling menukar menu makanan, ini sebagai
wujud kebersamaan tidak memandang orang kaya maupun miskin dan memandang strata
maupun golongan, mereka berbaur menjadi satu untuk makan bareng. Setelah acara
makan-makan bersama selesai, dilanjutkan hiburan berupa budaya tradisional
yaitu gambyongan atau hiburan langen tayub, dimana seluruh warga yang hadir
dengan pergantian menari bersama sinden sehingga masyarakat terlihat kompak dan
guyub rukun dalam acara bersih desa ini. (R13)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar