Halaman

Senin, 30 September 2019

Monumen Tetenger Soco Menjadi Pusat Pelaksanaan Hari Kesaktian Pancasila Di Kab. Magetan


Magetan Jawa Timur – Setiap tanggal 1 Oktober pemerintah Kab. Magetan mengelar Upacara memperingati Hari Kesaktian Pancasila di Monumen Tetenger Soco Kecamatan Bendo Kabupaten Magetan,  upacara kali ini mengambil tema "Pancasila Sebagai Dasar Penguatan Karakter Bangsa Menuju Indonesia Maju dan Bahagia".

Upacara dipimpin langsung oleh Bupati Magetan Dr. Drs. H.Suprawoto SH, M.Si , sebagai komandan upacara Kapten Inf Kuncoro Subekti Dan Ramil 0804/03 Panekan, perwira upacara dijabat oleh  Drs Iswahyudi Yulianto, MSI. Plt Kepala Kesbangpol Kab Magetan dan sebagai Pembaca Ikrar Sujatno SE MM Ketua DPRD Kab. Magetan, Upacara ini dikuti oleh TNI-Polri, Dinas Instansi, para veteran serta para pelajar yang ada di Kab. Magetan. Selasa(1/10/2019)

Seperti diketahui Monumen Soco dibangun untuk memperingati tragedi berdarah dari keganasan pemberontakan PKI tahun 1948, Korban yang tewas dalam peristiwa tersebut berjumlah 108 orang, dan monumen Soco didirikan di atas sumur bekas pembuangan mayat korban-korban keganasan PKI tersebut.

Sebelumnya Para Korban diangkut dan disiksa di dalam gerbong kertapati, sehingga gebong ini turut menjadi monumen saksi keganasan PKI tahun 1948.

Upacara Peringatan Hari Kesaktian Pancasila di Monumen Tetenger soco ini dilaksanakan untuk mengenang para syuhada yang telah gugur korban keganasan pemberontakan PKI, dan mengingatkan generasi muda sejarah kelam bangsa Indonesia agar dikemudian hari peristiwa serupa tidak terjadi lagi.

Minggu, 29 September 2019

Danramil 0804-13/ Bendo hadir dalam Penetapan Rencana Kerja Pemerintah Desa Kledokan tahun 2020


MAGETAN, Pemerintah Desa Kledokan Kecamatan Bendo menggelar Musyawarah Desa dalam rangka menyusun sekaligus menetapkan Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKPDes) tahun 2020. Tahapan ini harus dilaksanakan agar pengolahan Dana Desa yang transparan, akuntable, partisipatif, tertib dan disiplin dapat terwujud. Ini dituangkan dalam Permendagri no 113 tahun 2014 serta berdasarkan ketentuan undang-undang nomor 6 tahun 2014 tentang Desa beserta peraturan pelaksanaannya, Bahwa Pemerintah Desa wajib menyusun Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKPdes) yang merupakan penjabaran Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJM desa) sebagai satu-satunya dokumen perencanaan di Desa. (Senin, 30/09)

Musyawarah Desa yang digelar di Pendopo Balai Desa Kledokan tersebut dihadiri oleh Forkopimca Bendo diantaranya Camat Bendo Tri Atmadi, S.Sos. Danramil 0804-13/ Bendo Kapten Inf Sarpan, Kapolsek Bendo yang diwakili Bripka Bambang, Kepala Desa Gito, SH dan perangkat, Ketua BPD dan Anggota, Ketua LPM dan Anggota, Ketua Rt/Rw, Penggerak PKK, Tokoh masyarakat Desa Kledokan.

Penyusunan RKPDes tahun 2020 dimana terdapat agenda yaitu pencermatan RPJM Desa, Pembentukan team verifikasi dan team penyusun RKPDes. Pemaparan Pemerintah Desa tentang Rencana prioritas program dibidang masing-masing, diantaranya Bidang penyelenggaraan Pemerintah Desa, Bidang Pembangunan, Bidang Pembinaan masyarakat dan Bidang Pemberdayaan masyarakat berdasarkan RPJM Desa. Setelah pembahasan materi telah dilaksanakan maka selanjutnya seluruh peserta musyawarah desa menyepakati beberapa hal yang prioritas untuk menjadi kesepakatan akhir dari Musyawarah Desa dalam rangka penetapan RKPDes tahun 2020 dan akan dimasukan dalam praAPBDes maupun mudes penetapan APBDes tahun 2020 Desa Kledokan.

Gito, SH. Kepala Desa Kledokan dalam sambutannya mengatakan bahwa kegiatan Musyawarah Desa ini merupakan kegiatan rutin yang sering dilaksanakan setiap tahun, namun kegiatan ini sangat penting karena dengan musyawarah ini menjadi bahan masukan dalam penyusunan RKPDes untuk tahun yang akan datang. Nanti program-program indikatif dimasing-masing bidang akan disampaikan dan langsung saja nanti kalau ada usulan-usulan bisa disampaikan sehingga kita musyawarahkan bersama, prioritas mana yang harus kita dahulukan dengan pertimbangan kepentingan umum yang sangat dibutuhkan dan anggaran yang diperlukan dapat didanai anggaran desa. Nanti dari hasil kesepakatan bersama  kita setujui dan sekaligus nanti akan ditetapkan sebagai RKPDes Desa Kledokan tahun 2020.

Danramil 0804-13/ Bendo Kapten Inf Sarpan mengatakan untuk Musyawarah Desa harus dilaksanakan agar mendapatkan kesepakatan dan kesepahaman apa yang menjadi pembahasan, termasuk hari ini dalam penyusunan RKPDes. Masing-masing usulan agar dicermati dan dimusyawarahkan bersama untuk mencari program prioritas yang harus didahulukan dengan mengacu pada besaran anggaran. Apabila ada usulan yang belum bisa dianulir atau belum bisa dimasukan dalam anggaran tahun depan, agar ini menjadi prioritas pada tahun berikutkan. Dari hasil kesepakatan musyawarah hari ini akan menjadi rancangan Peraturan Desa tentang RKPDes. Kemudian nanti disepakati bersama oleh Kepala Desa dan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) untuk ditetapkan menjadi Peraturan Desa.

"Program Bidang Pembangunan Desa, semua kegiatan yang dibiayai oleh Dana Desa harus dapat meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat. Sedangkan untuk Bidang Pemberdayaan Masyarakat Desa, kegiatan ditujukan untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitas masyarakat desa dengan mendayagunakan potensi dan sumberdaya yang ada di desa sehingga desa dapat menghidupi dirinya secara mandiri. Dan disini juga ada program di Bidang Pemerintahan sehingga pelayanan kepada masyarakat lebih cepat prosesnya lebih tepat. Bidang Pembinaan supaya kegiatan pelatihan ada manfaatnya dan dapat dirasakan oleh warga masyarakat. Harapannya program-program yang sudah direncanakan dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan target yang ingin dicapai.

Kamis, 26 September 2019

Lokakarya Mini Lintas Sektor Untuk Tingkatkan Kerjasama Lintas Sektoral


MAGETAN, Berdasarkan Pedoman Perencanaan Tingkat Puskesmas dari Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat Depkes RI tahun 2006 bahwa Lokakarya mini lintas sektor di tingkat puskesmas sangat penting dilaksanakan untuk meningkatkan kerjasama lintas sektoral. Karena sesuai di Sistem Kesehatan Nasional (SKN)  tahun 2004 bahwa Puskesmas adalah unit pelaksana dan pelayanan tingkat pertama. Oleh karena itu UPTD Puskesmas Bendo melaksanakan pertemuan dalam rangka Lokakarya mini lintas sektoral yang diselenggarakan di ruang rapat UPTD Puskesmas Bendo. (Jumat, 27/09/19)

Dalam acara tersebut dihadiri oleh Forkopimca Bendo antara lain Camat Bendo Tri Atmadi, S.Sos. Danramil 0804/13 Bendo Kapten Inf Sarpan, Kapolsek Bendo AKP Endang Wahyuni, Kepala UPTD Puskesmas Bendo dr. Hari Widodo, Seluruh Kepala Desa atau yang mewakili sekecamatan Bendo, Koordinator masing-masing instalansi UPTD Puskesmas Bendo dan seluruh Bidan desa sekecamatan bendo.

"Ucapkan terima kasih atas kehadiran dari Forkopimca Bendo atau yang mewakili dan undangan semuanya. Kegiatan lokakarya mini lintas sektoral sangat diperlukan guna untuk menjaring umpan balik atau usulan-usulan dan ini sebagai bahan perencanaan tribulanan berikutnya maupun pelaksanaan kegiatan yang ada dipuskesmas. Dalam kegiatan ini akan dipaparkan program-program yang sudah dilaksanakan maupun yang sedang dilaksanakan oleh puskesmas bendo serta akan dipaparkan pula rencana-rencana yang akan dilaksanakan pada tribulanan berikutnya. Program-program yang dijalankan ini perlu kerja sama lintas sektoral yang ada diwilayah Kecamatan Bendo". Tutur dr. Hari Widodo.

Kapten Inf Sarpan mengatakan bahwa Puskesmas merupakan pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan, pemberdayaan masyarakat dan keluarga dan sebagai pusat pelayanan kesehatan tingkat pertama. Untuk mewujudkan hal tersebut perlu adanya kebersamaan antar lintas sektoral sesuai dengan fungsi dan tugas masing-masing instansi. Serta saling membantu dalam pelaksanaan kegiatan yang ada di wilayah Kecamatan Bendo oleh sebab itu anggota Koramil 0804/13 Bendo siap membantu personel apabila diperlukan. (R13)

Selasa, 24 September 2019

Babinsa Dan Warga Desa Dukuh Kecamatan Bendo Lestarikan Adat Dan Budaya Tradisional


MAGETAN, Babinsa Desa Dukuh Koramil 0804-13/ Bendo Sertu Abdul Manis dan warga binaannya lestarikan budaya tradisional dengan menggelar doa bersama dan tarian gambyong (tayuban) dalam rangka kegiatan Bersih Desa. Kegiatan bersih desa atau orang jawa sering menyebutnya “Nyadran” yang dilaksanakan hanya satu kali setiap tahunnya merupakan wujud budaya lokal yang terus dilestarikan oleh masyarakat khususnya masyarakat jawa. Tidak terkecuali masyarakat Desa Dukuh Kecamatan Bendo Kabupaten Magetan tetap melestarikan budaya bersih Desa tesebut. Ini tampak terlihat guyubrukun mulai dari Perangkat Desa dan masyarakatnya bersama-sama melaksanakan rangkaian kegiatan bersih desa tersebut dengan membawa aneka makanan ke punden untuk mengikuti acara selamat dan doa bersama serta dilanjutkan gambyongan (tayuban). (Selasa, 24/09)

Dalam kegiatan Bersih Desa atau juga sering disebut Sedekah Bumi merupakan budaya lokal yang perlu terus dilestarikan untuk kesadaran ekologis manusia agar paham dengan alam dan manusia yang secara sadar peduli dengan keadaan alam. Yang menarik adalah masyarakat kita dahulu begitu menghargai alam. Hal ini terbukti dengan adanya ritual bersih desa dan sampai sekarang tetap di lestarikan, sebagai bentuk atau wujud penghormatan manusia terhadap alam. Serta untuk mempersatukan seluruh masyarakat dalam satu wadah yang di anggap sakral ini untuk bersatu memanjatkan doa dan rasa syukur atas limpahan rahmat dan rezeki kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Kepala Desa mengajak seluruh masyarakat pada bersih desa ini untuk selalu mengingat para leluhur yang telah babat alas dan menjadi cikal bakal Desa Dukuh Ini. Dan pada kesempatan yang baik ini, Beliau mengajak seluruh warga Desa untuk berdoa bersama, semoga arwah para leluhur yang mendirikan Desa ini mendapat tempat terbaik di sisi Allah SWT.  Seluruh warga masyarakat Desa selalu mendapat perlindungan dari Allah SWT. Serta seluruh warga mendapat nikmat kesehatan dan diberi kelancaran rezeki yang melimpah, serta di jauhkan dari Malapetaka dan Bala Bencana.

Rangkaian prosesi kegiatan bersih desa setelah sambutan-sambutan,  dilanjutkan dengan doa bersama yang dipimpin oleh tokoh agama desa setempat. Setelah doa kemudian acara dilanjutkan dengan makan bersama dari makanan yang sudah dibawa warga untuk saling menukar menu makanan, ini sebagai wujud kebersamaan tidak memandang orang kaya maupun miskin dan memandang strata maupun golongan, mereka berbaur menjadi satu untuk makan bareng. Setelah acara makan-makan bersama selesai, dilanjutkan hiburan berupa budaya tradisional yaitu gambyongan atau hiburan langen tayub, dimana seluruh warga yang hadir dengan pergantian menari bersama sinden sehingga masyarakat terlihat kompak dan guyub rukun dalam acara bersih desa ini. (R13)

Senin, 16 September 2019

Pastikan Kebutuhan Air Untuk Pertanian Cukup Babinsa Desa Kleco Terjun Ke Sawah


Magetan, Pada musim kemarau yang panjang seperti sekarang ini, Satu-satunya Sumber air yang dapat mengairi sawah pertanian warga masyarakat Kecamatan Bendo adalah Irigasi berasal dari P2T. Untuk itu perlu adanya perawatan dan pemeliharaan secara rutin agar apabila sewaktu-waktu digunakan tidak terjadi permasalahan atau kerusakan pada mesin diesel P2T tersebut. Termasuk pembagian air harus merata sesuai kebutuhan sawah masing-masing, agar kebutuhan air bisa merata dsn terpenuhi semua. Oleh sebab itulah Babinsa Desa Kleco Koramil 0804-13/Bendo bersama Ketua Poktan dan Petugas operator P2T melaksanakan pengecekan dan pengawasan terhadap pendistribusian air kesawah-sawah para petani yang ada di Desa Kleco Kecamatan Bendo. (Selasa, 17/09)

Apabila musim kemarau, penggunaan air harus betul-betul diperhatikan agar tanaman tidak mati atau tidak bisa tumbuh dengan baik sehingga panen gagal. Dari pengalaman pada saat tanam padi bahwa kebutuhan air untuk tanam padi yang paling banyak membutuhkan air adalah pada saat pengolahan lahan sampai dengan musim tanam. Kebutuhan air untuk pengolahan lahan sampai siap tanam kurang lebih selama 30 hari mengkonsumsi air hampir 20% dari total kebutuhan air. Sedangkan kebutuhan air untuk fase bunting sampai pengisian bulir membutuhkan air sebanyak 35 % dari total kebutuhan air.

Berdasarkan data ditersebut perlu pengaturan dalam pengairan agar tanaman padi dapat tumbuh dengan baik dan mendapatkan hasil yang sesuai harapan petani. Apalagi sekarang ini musim kemarau panjang dan wilayah Kecamatan Bendo masyarakatnya lagi tanam padi,  sehingga perlu sekali irigasi yang bisa mengairi sawah mereka agar tanaman padi tidak kering atau mati, sehingga dengan air yang cukup diharapkan mendapatkan hasil panen yang maksimal.

Wilayah Kecamatan Bendo sebagai irigasi untuk mengairi ke sawah-sawah petani berasal dari P2T. Untuk itu Diesel tersebut perlu dirawat dan dipelihara dengan bai. Harapan Babinsa apabila sewaktu-waktu masyarakat membutuhkan air, maka tidak ada kendala lagi atau tidak terjadi kerusakan mesin P2T. Apabila mesinnya rusak maka tidak bisa mengairi sawah petani dan ini akan berakibat pada kekeringan, sehingga tanaman padi yang sudah ditanam para petani ini akan mengering dan mati sehingga panen padi akan gagal.

Gunadi ketua Kelompok tani Budiutomo dan para petani desa Kleco sangat senang apabila babinsa ikut serta dalam pengawasan pengairan ini sehingga dapat diatur giliran sawah mana yang harus didahulukan sesuai dengan keadaan tanaman padinya. Kalau sudah diatur bergiliran maka tidak ada rebutan minta didahulukan, sehingga bisa merata mendapatkan air sesuai dengan kebutuhan sawah mereka. Agar tanaman padi dapat terpenuhi kebutuhan airnya sehingga dapat tumbuh dengan baik dan menghasilkan panen yang sesuai dengan harapan para petani. (R13)