BENDO, Besar
Muhammad SAW lahir pada 12 Rabiul Awal tahun Gajah serta Bangsa Indonesia yang
mayoritas beragama islam selalu peringati sebagai maulid Nabi Muhammad SAW. ini
merupakan kegiatan rutin yang setiap tahun dilaksanakan oleh umat Islam
diseluruh Nusantara. Begitu pula jamaah Yayasan perjuangan wahidiyah dan pondok
pesantren kedunglo kabupaten magetan tidak ketinggalan, setelah melaksanakan
sholat Isya, para jamaah dan masyarakat desa kinandang dan sekitarnya
berbondong-bondong menghadiri acara
peringatan maulid Nabi Muhammad SAW dan
Mujahadah Rubu'ussanah yang diselenggarakan di lingkungan Rt 13/02 desa
kinandang dan acara dimulai pukul 20.00 wib sampai dengan pukul 24.00 wib.
(Sabtu, 14/01/18)
Mujahadah Rubu’ussanah adalah Mujahadah Wahidiyah
yang dilaksanakan secara berjama’ah
setiap 3 bulan sekali, oleh Pengamal Wahidiyah sekabupaten/kota.
Penyelenggaraan Mujahadah Rubu’ussanah harus diberitaukan secara tertulis
kepada Forkopimda setempat. Mujahadah Rubu’ussanah dilaksanakan dalam bentuk seremonial
(Acara Wahidiyah) dengan tema disesuaikan situasi dan kondisi saat ini.
Mujahadah Rubu’ussanah diikuti secara bersama-sama oleh Pengamal Wahidiyah
sekabupaten / kota dengan mengundang pengamal atau penyiar Wahidiyah dari
kabupaten lain serta simpatisan, pejabat pemerintah, dan tokoh-tokoh agama
serta masyarakat.
Dalam acara tersebut tampak hadiri Camat Bendo yang
diwakili Kasi Trantib Bapak Suparno, Kapolsek Bendo AKP Iin Pelangi S.Sos,
Danramil 0804/13 Bendo yang diwakili Bati tuud Pelda Suharno, Ketua Yayasan
Wahidiyah kabupaten magetan Bapak Yani Sriyono,ST. Ketua Departemen Remaja
Wahidiyah Kabupaten Magetan Bapak Sumali, Kyai Badrul Hamman Syuhada MM. Dai
dari pondok pesantren kedunglo kediri yang nantinya sebagai Penceramah diacara
inti, Kepala Desa Kinandang Darmaji Widodo,
Babinsa Kopka Agung, Tokoh agama, tokoh masyarakat, warga masyarakat
Desa Kinandang dan sekitarnya 700 jamaah.
Acara pengajian dimulai dengan pembacaan Ayat Suci
Alquran (Tilawatil Quran) dilanjut muqodhimah shalawat wahidiyah bersama yang
pimpin oleh Ustad Muhammad Nurislam dari pondok pesantren kedunglo kendiri.
Dilanjutkan sambutan dari Ketua Yayasan Wahidiyah kabupaten magetan Bapak Yani
Sriyono, ST.mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh
undangan yang hadir, termasuk TNI dan Polri yang telah melaksanakan pengamanan
sehingga acara ini berjalan lancar dan aman. Dan ketua yayasan juga menekankan
bahwa yayasan ini bukan milik partai manapun dan sudah di daftarkan
kemenkumham, agar ini bisa membuka cabang-cabang diseluruh kecamatan yang ada
diwilayah kabupaten magetan. Amalan Wahidiyah ini merupakan amalan yang bisa
dilakukan oleh siapa saja termasuk beda agama, inilah bentuk dari kebhinekaan.
"Mari kita slalu bersyukur atas nikmat yang
telah diberikan oleh Alloh SWT kepada kita semua, smoga kita termasuk orang
yang ahli syukur. Dalam berprilaku dan perbuatan jangan sampai menyimpang dari
ajaran Nabi Agung Muhammad SAW. Beliau merupakan Suritauladan bagi umat Islam.
Toleransi beragama harus kita jaga agar tercipta kerukunan baik sesama muslim
maupun beda agama sehingga tercipta persatuan dan kesatuan untuk keutuhan
NKRI". Itulah inti pesan yang disampaikan oleh Kyai Badrul Hamman Syuhada
MM pada kuliah Wahidiyah dan Mujahadah malam ini. Dan acara berikutnya penutup
dan Nida'. (R-13)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar